Thursday 24 July 2008

Anting-Anting Nan Cantik


Sebenarnya ini hasil karya yang sudah lama, tapi klo diliat-liat tetep aja mengagumkan .

Waktu itu cmn nemenin sodara pergi beli manik2, eh mala terinspirasi untuk buat juga, yah jadi deh anting2 ini. Cukup komersial ga ya klo anting2 ini dijual, kira2 temen2 berminat beli?! hehehehe... Saya sih buka harga kira2 Rp.6rb/psg, uda termasuk perangko buat kirim ke temen2 huahua... Klo temen2 berminat, tersedia juga beberapa kombinasi warna.

Begini nih kira2 klo dipasang ditelinga, bisa gerak2 pokoknya lucu deh, cocok untuk memberikan kesan CERIA pada penampilan Anda (promosi nich).

Sunday 13 July 2008

Cerah di kala Sakit

Hari Jumat yang lalu (11/7), saya terbaring sakit.
Padahal waktu itu masih di kantor, pertama-tama tenggorokan saya sakit, trus kepala mulai terasa berat, dan bener suhu badan naik, saya sakit, gawat ga ada yang bisa jemput, klo naek taxi argonya bo.. MAHALL (kata Ruben), maka saya hanya bisa bertahan, dan berharap waktu cepat berlalu..

Teng.. akhirnya jam LIMA jg, sekarang tinggal nunggu jemputan. Tenggorokan uda benar2 sakit, badan juga uda meriang. Akhirnya doi sampe juga, saya sodorkan selembar kertas yang uda saya siapkan, isinya "KO, tenggorokan hani sakit bgt". Sepanjang perjalanan pulang, saya hanya diam sribu bahasa.

Sesampe di rumah langsung tiduran, ga selera makan, pokoknya lemas. Selama keheningan tersebut, saya mulai berpikir, kok bisa saya sakit.. Apa saya salah makan, jadi tenggorokan sakit gini. Mendadak saya jadi teringat, akhir2 ini saya menjadi emosian, gampang marah, ga tenang, STREEESS berat, kadang suka marah2 klo pas di jalan ada orang yang melanggar lalu lintas, kata2 yang keluar dari mulut ini seakan ga terkendali (tapi bukan berarti suka ngomong jorok & kasar ya), ada yang tidak sesuai langsung menjadi pikiran dan kadang2 suka ngedumel, ahhh semua seakan menyiksa saya.

Saya merenung, cukup lama juga merenung. Dan kesimpulannya itu semua tidak baik, saya harus berubah, harus lebih RILEX... Harus lebih mengendalikan emosi yang ada...

Akhirnya saya tertidur, kira2 jam 9an malam, saya terbangun, badan saya sudah membaik, emang belum bisa dibilang sembuh, tapi uda enakan, ga pusing lagi, tapi badan dan tenggorokan masih sakit, badan juga masih lemas, tapi suer uda membaik, sampe ga percaya sendiri.

Saya ga tau apa semua itu ada kaitannya, saya hanya ingin sharing, bahwa kadang apa yang ada di pikiran dan perbuatan kita dapat mempengaruhi diri kita sendiri, lingkungan, dan terakhir yang kita terima.

sekarang bisa tidur nyenyak....

Kisah Kepala Udang

Alkisah tersebutlah 'Kepala Udang' di sebuah desa antah berantah...
Ga la... Ini kisah nyata kok, bukan dongeng bukan pula legenda.

Begini ceritanya:
Seminggu yang lalu (6/7), saya dapet oleh2 dari Samarinda (ceritanya oleh2 dari Camer ). Te Ta Pi itu udang bukan sembarang udang, ukurannya sih... begini begini saya umpamakan aja ya, klo kita mau makan SATU piring nasi, cukup makan tuh udang SATU ekor aja, nah kebayang ga ya, ato malah , hahaha ga usa dibayang kan karena ini bukan intinya sih, hehehe).

Lanjut lagi, tapi selain udang utuh (Kepala+badan+ekor), saya juga dapet bonus berupa KEPALA udang saja, nah loh, ga usah bingung karena konon kabarnya kepala udang ini enak. Berhubung saya emang penyuka udang, yah saya terima aja itu udang + bonus berupa KEPALA nya..

Malam besoknya tanpa babibu lagi, saya rebus aja tuh udang, yah cari cara masak yang gampang2 aja. Ternyata ga boong tuh udang emang UENAAAK, termasuk KEPALA nya itu... Walau ga seenak badannya tuh KEPALA punya cita rasa tersendiri, Maknyus hehehehe ga percuma donk saya terima tuh BONUS. Yah sudah itu malam saya makannya lahap apa lagi ditambah cabe potong, ga ada duanya deh.. Apalagi gretongan...


Besok paginya, karena saya orangnya suka berbagi, saya ceritain aja ke temen2 di kantor, eh kok mala ditertawain, katanya saya aneh, kok KEPALA udang dimakan, walau uda dibilang itu KEPALA rasanya enak, kok pada ga percaya ya... Hikzzz

Gmn ya biar pada percaya, kan ga mungkin saya bawa tuh KEPALA ke kantor, bau donk, dan makannya rada repot.. Hikzzz


Andai ada orang yang sependapat dengan saya,
ini loh gambar KEPALA udang + badan udang..
Liatnya aja uda ngileerrr (versi diri sendiri, hahah)

Mie Goreng

Ini resep yang kedua ya... Bole dicoba juga, karena buatnya gampang dan rasanya yummie...
Bahan yang dibutuhkan:
- 1 bks mie telor
- 2-3 butir telor ayam kocok lepas
- 1 siung bawang putih cincang
- 1 siung bawang merah cincang
- 150 ml air matang
- Garam & merica secukupnya
- Cabe merah iris serong (jika suka)
- Kecap manis secukupnya
- Minyak goreng secukupnya
- Penyedap rasa secukupnya (jika suka atau dapat diganti gula pasir)
- Air buat merebus mie (kira2 aja, sampe seluruh mie terendam)

Bahan pelengkap:
- Bakso yang sudah dipotong kecil2
- Wortel yang sudah direbus dan dipotong menyerupai korek api
- Sawi yang sudah dipotong kira2 2-3cm

Cara membuatnya:
1. Didihkan air, masukan mie, aduk sekali-kali aja, rebus sampe mie 1/2 matang ( ingat jangan sampe kelembekan), sisihkan.
2. Panaskan minyak goreng, masukan bawang putih terlebih dahulu, tunggu sesaat, masukan bawang merah, tunggu sampe wangi.
2. Masukan sebagian telor yang sudah dikocok lepas, tunggu sampe telor agak kaku, lalu aduk buat telor orak arik.
3. Masukan bahan pelengkap, khusus yang menggunakan sawi, masukan batangnya dulu, yang daun disisihkan. Bagi yang suka pedas, masukan cabe. Tumis sebentar.
4. Masukan mie 1/2 matang, garam, merica, penyedap rasa, kecap, aduk rata.
5. Masukan air matang (penggunaan air ini agar memudahkan mengaduk dan tidak lengket dikuali).
6. Terakhir masukan sisa telor dan daun sawi.
7. Aduk rata hingga air mengering. Mie goreng siap disajikan.

Sunday 6 July 2008

U... capek

Ahhh... akhirnya blog saya resmi diluncurkan,
sekarang waktunya buat promosiin ke temen2

Saturday 5 July 2008

Kentang Kecap


Kentang Kecap

Bahan:
2-3 buah kentang ukuran besar, kupas bersih
1 ons daging sapi/ayam, iris tipis
1 siung bawang merah yang dicincang kasar
2 siung bawang putih yang dicincang kasar
Air secukupnya
Kecap manis secukupnya
Garam, gula dan merica secukupnya
Minyak untuk menumis

Cara masaknya:
1. Potong kentang dengan ketebelan 1/2cm, kemudian bilas sekali dengan air bersih.
2. Panaskan minyak, tumis bawang merah dan putih sampai harum, masukan irisan daging, masak hingga daging berubah warna.
3. Tambahkan kentang, aduk-aduk, tambahkan kecap manis, masak sebentar hingga tercium wangi kecap.
4. Tambahkan air hingga kentang terendam semua.
5. Masukan garam, gula dan merica, masak hingga kentang lembut.
6. Untuk diingat, jangan sampai keasinan, karena sewaktu masak kita menggunakan air yang banyak yang nantinya akan menyusut, cicipi sebelum diangkat.

Friday 4 July 2008

O... Indonesia...

Kadang2 hati ini rasa miris (ga tau kata apa yang tepat untuk menggambarkan perasaan ini) bila melihat situasi di Indonesia ini.
Bencana lumpur Lapindo belum terselesaikan, korupsi di mana-mana, rakyat semakin sengsara, ah... lelah jika dibahas...

Kemaren (1/7) saya sedang makan di salah satu rumah makan padang di tanjung duren, sembari makan saya nonton tv, kaget saya melihat berita bahwa keluarga Bakrie menyumbangkan rumah, aiai apa lagi yang direncanakan oleh keluarga Bakrie tersebut, apa benar niat baik atau hanya mencari popularitas, hanya mereka yang tau..

Walau begitu banyak yang saya rasa tidak adil, tetapi masih banyak yang bisa saya syukuri, saya masih bebas menghirup udara (walau terkadang udara yang saya hirup sudah tercampur polusi :D ),
saya bebas berpikir (selama ini saya selalu menganggap bahwa berpikir adalah hal yang menyenangkan karena tidak seorang pun dapat mencegah kita berpikir, mengembangkan kretivitas atau sekedar mengumpat yang tentunya dalam hati, hehehe hanya kita yang tau), dan lagi sekarang saya sudah mempunyai seseorang untuk berbagi.

Indonesia, bagaimanapun rupamu, saya tetap mencintaimu. Di sinilah saya mengenal apa itu luka dan cinta, Indonesia mengajarkan apa itu derita dan bahagia..