Thursday 12 September 2013

Kerupuk Wortel Sehat


Akhirrrrnya! Hore hore hore... Berhasil...!

Ini proyek terlama saya dan ini adalah percobaan saya yang ketiga. Percobaan sebelumnya sih tetap mekar hanya adonannya yang masih belum sempurna. Yang pertama adonan mentah di tengah, walaupun sudah saya rebus 2x dengan waktu yang relatif lama, tetap tidak bisa masak sampai ke tengah adonan, ternyata kesalahan pada air yang saya gunakan, harus menggunakan air panas (thanks mom atas solusinya). Sedangkan yang kedua, adonan terlalu keras sehingga sedikit susah untuk mekar ketika digoreng.

Resep kerupuk ini saya sendiri yang membuatnya, terinspirasi dari grup FB yang saya ikuti, yang menggunakan nasi sisa sebagai bahan pembuatan kerupuk. Tapi di rumah tidak pernah ada sisa nasi, jika adapun lebih sering dibuat nasi goreng, kesukaan suami sih. Nah, dari ngobrol-ngobrol sama Sau-sau (istrinya Koko), kenapa tidak mengganti nasi dengan tepung beras, wah benar-benar ide cemerlang.

Mulailah saya mengira-ngira takaran yang akan digunakan, pada percobaan pertama hasilnya tidak terlalu jelek, kegagalan ini tidak membuat saya menyerah, bahkan menjadi tambah semangat, apalagi saya dihantui rasa takut mengkonsumsi kerupuk yang dijual di pasaran, takut menggunakan bleng, sejenis borax, yang penggunaannya sudah sangat umum di masyarakat kita. Sedangkan saya penyuka kerupuk, kalau lontong sayur, nasi goreng dan sebagainya tanpa kerupuk, terasa ada yang kurang, betul tidak?

Membuat kerupuk ini tentu memerlukan kesabaran, dimulai dari membuat adonan, membentuk dan merebusnya, dan ketika adonan telah matangpun juga harus didiamkan selama 1-2 hari baru bisa dipotong tipis-tipis, plus ditambah lagi waktu penjemuran, beruntung saya tinggal di Tangerang, dimana cuaca sedang panas-panasnya, 1 hari saja sudah kering, hehehe, tapi biar benar-benar kering dan tahan lama, saya menjemurnya minimal 2 hari. Jadi terbayangkan bagaimana sabarnya saya melalukan percobaan ini...

Yuk kita liat resep kerupuk di bawah ini, dijamin mekar deh.

Kerupuk Wortel

Sumber: Dapur Alba15

Bahan:
100 gram wortel
50 gram tepung beras
200 gram tepung tapioka, saya menggunakan sagu tani
2 siung bawang putih
125 ml air
1 sendok makan garam

Cara:
  • Blender wortel + air +garam+ bawang putih, sampai halus, tuang ke panci tambahkan tepung beras, aduk rata, masak hingga kental dan menggumpal, jangan lupa diaduk-aduk.
  • Tuang ke baskom, selagi hangat, tambahkan tapioka sedikit demi sedikit hingga habis dan kalis. Jika masih susah dibentuk tambahkan tapioka sedikit.
  • Bagi menjadi 4 bagian, bentuk bulat lonjong.
  • Didihkan air, tambahkan sedikit minyak sayur dan garam, masukan adonan rebus hingga matang, tandanya adonan akan mengapung. Biarkan mengapung agak lama agar adonan benar-benar matang.


adonan yang telah direbus matang
  • Diamkan semalaman di dalam kulkas agar adonan lebih keras dan mudah dipotong, atau jika masih susah untuk dipotong diamkan 1 hari lagi.
  • Potong tipis-tipis adonan, saya menggunakan alat bantu untuk memotong keripik.

saya menggunakan pemotong keripik seperti ini
  • Jemur adonan hingga benar-benar kering.
  • Goreng kerupuk menggunakan minyak panas dengan api sedang.
didiamkan dikulkas selama 1 hari, ternyata masih susah diiris, sehingga potongannya kurang rapi.
kanan: kerupuk yang sudah digoreng, mekarr banget.


kerupuk yang siap disimpan

Hasil: 200-250 gram (karena ada kerupuk yang telah saya goreng sebelum ditimbang)

4 comments:

Kang Ucup said...

terima kasih sudah berbagi pengalaman, dan saya jadi tidak ragu untuk mencobanya di rumah. karena sepertinya semua bahannya sudah lengkap beserta takarannya :)

oh iya mbak, kalau seumpama tepung beras diganti dengan tepung terigu apakah bisa?

Hannie said...

Hi Kang Ucup, terima kasih uda mampir. Saya blom pernah nyoba tepung beras diganti terigu, sepertinya kok tidak bisa ya... klo misalnya semua pake tapioka kemungkinan bisa jadi (ini jg blom pernah saya coba, baru dikira2). Semoga membantu ya :)

Kang Ucup said...

Setelah saya melakukan percobaan ternyata langsung berhasil mbak, tanpa banyak mengalami kegagalan seperti yang telah mbak Hannie alami. Cuma kerupuk yang pertama saya buat rasanya terlalu asin :D

dian said...

Hallo mba Hannie salam kenal, resep kerupuknya menarik juga nih. saya ijin mau mencobanya ya.