Ayam Goreng Mentega

Salah satu menu favorit suami ya, Ayam goreng mentega ini, meskipun versi saya ini cukup sederhana, tidak banyak menggunakan bumbu marinade. Tapi jangan salah, rasanya mantap, enggak berasa deh nasi sepiring akan ludes dalam seketika. Suami yang biasanya anti makan kulit ayam, berbeda dengan ayam goreng mentega ini, semuanya ludes tanpa milih-milih.

Dulu sih pernah bikin ayam goreng mentega yang super ribet, mana sewaktu ayam digoreng, astaga benar-benar bikin frustasi, ayamnya lengket di kuali, minyak jadi super kotor karena bumbu marinadenya, dapur jadi berantakan dan tetap aja hasilnya tidak memuaskan (entah kalau saya yang salah memasaknya). Cerita-cerita sama mama, katanya ngapain masak segitu ribetnya, cukup pakai saus tiram dan kecap manis aja, rasanya sudah enak. Dan benar, setelah saya coba, bikin ketagihan, hehehe...

Jus Wortel dan Tomat, Sungguh Bermanfaat

Selain jus labu siam, saya juga sering membuat jus campuran wortel dan tomat, bedanya kalo jus labu siam saya parut, sedangkan jus wortel tomat ini diblender. Wortel yang saya gunakan adalah wortel lokal, jika ingin rasanya lebih manis dan airnya banyak, bisa menggunakan wortel impor, tapi saya sedang menggurangi mengkonsumsi sayur/buah impor, yang menurut saya lebih banyak menggunakan bahan kimia/pengawet. Wortel impor biasanya lebih tahan lama dibandingkan wortel lokal, saya pernah menyimpannya di kulkas selama 2 minggu dan si wortel masih baik-baik saja, sedangkan wortel lokal yang biasa saya beli selama 3-5 hari saja sudah mulai berair, meskipun sudah saya bungkus rapi dengan kertas dan plastik.

Awalnya saya tidak begitu menyukai jus ini, tapi seiring berjalannya waktu saya mulai terbiasa meminumnya dan mulai menyukainya, tapi hal ini tidak berlaku bagi suami, setelah sekian lama dia masih tidak menyukainya. Setiap disuruh minum, pasti deh dia buru-buru menghabiskannya, glek glek glek, katanya biar cepat tuntas dan biasanya dia langsung minum air putih untuk menetralkannya.

Peanut Cookies

Mencicipi (alias melahap hihihi) kukis yang satu ini tidak akan pernah ada kata bosan deh, hap hap pasti tidak terasa setengah toples sudah ludes berpindah posisi ke dalam perut, hahaha. Duluuu banget, pernah bikin, sebelum ada oven, panggangnya pake happy call (ternyata dulu saya benar-benar gigih ya :D), tapi hasilnya kurang memuaskan, apalagi dulu saya benar-benar tidak mengerti cara membuat kukis, pas ditanya yang punya resep di blog, sama sekali tidak dijawab, sedih banget deh.

Nah, sekali ini saya niatkan kembali untuk membuat kukis ini karena kukis ini termasuk kukis favorit saya. Demi menyederhanakan proses pembuatan, saya menggunakan selai kacang yang ditambah sedikit kacang goreng yang saya tumbuk tidak terlalu halus agar tektur kacangnya lebih terasa. Emang sih membuatnya lebih mudah, bisa dibayangkan dong gimana lamanya mengupas kulit ari kacang satu per satu, benar-benar memakan waktu, tetapi dari segi biaya, ternyata selai kacang harganya jauuuhh lebih mahal, lain kali saya akan menggunakan kacang tanah yang telah dikupas saja deh, meskipun katanya rasa kacangnya tidak semanis kacang yang belum dikupas.

Tempe Orek Aroma Daun Jeruk

Hari ini saya sebenarnya rada malas masak, tapi apa daya tuntutan perut harus dipenuhi, apalagi sekitaran rumah tidak ada rumah makan yang enak, kalau adapun hanya 1-2 saja yang sudah menjadi langganan tetap saya dan suami, sepertinya sudah sedikit bosan ya. Pikir demi pikir, hmmm masak tempe orek aja deh, sama lalapan, kebetulan masih ada sambal goreng.

Ternyata sudah lama tidak masak tempe orek, padahal dulu sewaktu masih kerja kantoran sering banget karena bikinnya mudah dan rasa enak. sekali ini iseng-iseng bikin dengan aroma daun jeruk (gunakan daun jeruk yang masih segar ya). Hola ternyata lebih enak, hihihi, senang deh. Tempe orek ini cocok untuk menemani nasi kuning, saya benar-benar menyukainya. Masakan ini juga cukup awet sampai keesokan harinya tetap enak tanpa perlu dimasukan ke dalam kulkas.

Bubur Ikan Teochew/Fish Porridge Singapore ala Dapur Alba15

Demi menyenangkan hati suami, saya mencoba membuat bubur ikan yang sangat digemarinya sewaktu dia bekerja di Singapore. Saya sendiri pernah mencoba memakannya 1-2 kali sewaktu berlibur di Singapore, menurut lidah saya, bumbu yang digunakan pastilah tidak banyak dan sepertinya tidak terlalu susah membuatnya, yang penting ikan dan udang yang digunakan haruslah segar, sehingga kuah kaldu yang dihasilkan mantap.

Dan hasil coba-coba ini mendapat pujian dari suami, katanya rasanya sudah sangat mirip (walaupun secara penampilan tidak begitu mirip), yess, berhasil, senangnya, sekarang menu bubur ikan ini menjadi menu andalan saya di rumah.

Kerupuk KASI (Kangkung dan Nasi) :D

Jika di TV ada stik DASI, nah di sini sekarang ada kerupuk KASI (kangkung dan nasi), hihihi...

Punya sisa nasi tapi cuman sedikit di kulkas, rencananya mau dihangatkan, eh kelupaan, jadinya nasi kering, udah malas deh untuk dihangatkan. Mendadak pikiran iseng datang, mengapa nasinya tidak dibuat kerupuk aja, kan buat kerupuk wortel udah berhasil.

Akhirnya ke pasar, beli kangkung seikat. Setelah dipetik, kok jadinya banyak ya, padahal jumlah nasinya cuman sedikit, ah biarin deh, soalnya kalau sisanya ditumis juga tanggung bikin repot aja, hihihi. Jadinya warna kerupuknya ireng alias hitam banget, hahaha udah kepikir nih, pasti tidak jadi, tapi tetap nekad lanjut terus, tanggung udah separuh jalan.

Pacific Rim

Pacific Rim adalah salah satu film yang menawarkan visual efek canggih. Dari segi cerita sebenarnya biasa saja, mengenai pertempuran menghadapi monster raksasa menggunakan robot besar yang dikendalikan manusia yang berada di dalam robot tersebut. Sejak kecil kita sudah disodori ide dan film seperti ini, terutama dari Jepang yang memang kreatif kalau soal monster-monsteran dan robot-robotan.

Brownies Panggang, Enak & Legit!

Sudah lama tidak membuat brownies, percobaan terakhir benar-benar membuat saya kapok, teksturnya bener-benar bikin eneg, tapi ini menurut saya saja, sedangkan menurut suami dan saudara brownies terakhir yang saya buat cukup enak. Tapi bagaimana mungkin saya membuat kue yang tidak saya sukai dan tidak akan saya makan, bukankah itu suatu siksaan, betul?!... Saya lebih menyukai brownies panggang yang teksturnya kering/renyah di luar dan dalamnya tidak terlalu lembut, karena jika teksturnya lembut itu sama saja dengan bolu, lebih baik saya membuat bolu coklat aja, hehehe...

Nah, setelah berkali-kali seorang teman menyarankan saya untuk membuat brownies (menurut dia brownies mudah dibuat dan sangat cocok untuk dijual), hati sayapun mulai tergerak untuk membuat brownies lagi. Mulailah saya mencari resep brownies yang mudah tanpa menggunakan mikser, akhirnya hati ini jatuh pada resep brownies panggang primarasa.

Bolu Kukus Mekar Rasa Cocopandan (Sirup)

Setelah sukses membuat bolu kukus mekar sebelumnya, saya menjadi ketagihan. Pagi-pagi sudah pegang mikser, siap-siap membuat bolu kukus lagi :) Tekstur bolu ini sudah cocok banget sama lidah saya, rasanya lembut dan manisnya pas. Setelah 3 haripun bolu ini masih lembut (dengan catatan saya simpan pada wadah tertutup), pokoknya top deh, bahkan menjadi inspirasi saya buat dagang, hihihi...

Nasi Bakar Teri + Ayam

Lumayan kali ini daun pisang yang saya simpan di kulkas cukup awet, hampir 2 mingguan, walaupun warna daunnya ada yang kuning, hihihi, tapi masih bisa dipakai. Besok-besok pengen nyoba tips dari ibu sayur, sebelum di simpan di kulkas (bagian chiller) daunnya dijemur dulu baru dibungkus koran dan plastik. Sedangkan teman di grup malah menyarankan untuk menyimpannya di freezer, nanti ah dicoba satu per satu, biar nanti diketahui mana yang lebih awet. Untuk memanfaatkan daun pisang yang ada ini, saya akan membuat nasi bakar, lumayan buat stok makanan di kulkas.

Sebenarnya sih pengen bikin isian tumisan ayam dan jamur, tapi suamikan tidak doyan jamur, daripada nanti cuman makan sendiri, saya mengalah deh, yang penting sama-sama bisa menikmati, jadinya saya pakai ikan teri yang telah digoreng dan tumisan ayam saja untuk isian. Dan taukah teman-teman, nasi bakar ini mendapatkan pujian dari suami loh, katanya nasi bakarnya enak loh (sewaktu menawarkan teman yang kebetulan berkunjung untuk makan malam di rumah, hihihihi), senangnya, sampai-sampai saya menanyakan beberapa kali ke dia, apa bener nasi bakarnya enak, eh malah dijawab ketus karena dia bosan menjawabnya, hehehe, yah gitu deh suami, tapi tetap senang kok... Untuk menemani nasi bakar ini, saya juga membuat sambal matah.

Berikut resepnya:

Bolu Kukus Mekar Rasa Moka

Penasaran melihat teman-teman kok pada posting bolu kukus mekar di grup, eh jadi latah, ikutan bikin juga :)

Dulu saya sempat ketagihan bikin bolu kukus mekar karena penasaran hasilnya yang belum maksimal. Percobaan berhenti di resep mama yang tanpa obat. Resep mama ini enak, cuman rada padat teksturnya dan aroma telurnya terlalu kentara, jadi saya tidak terlalu suka, ditambah lagi dengan komentar suami yang katanya dia tidak suka kue-kue seperti ini, yah saya jadi mundur teratur deh, hihihi...

Nah, setelah tergoda dengan foto teman-teman, jadi pengen jajal juga resepnya yang konon katanya anti gagal ini. Ternyata benar, sekali nyoba langsung mekar cantik. Pas dimakan, aduh lembutnya, cocok deh dengan resep ini, apalagi saya tambahkan kopi instan, jadi rasa moka, aroma telur tidak terciup dan yang bikin senang suami cukup suka bolu ini. Yuk teman-teman dicoba juga, bolunya enak deh.

Soto Lamongan

Tiap pengen makan soto, selalu deh larinya ke Soto Lamongan. Sampai sekarang belum bosan menyantapnya, mungkin dikarenakan bumbunya yang minimalis, jadi rasanya lebih ringan, tidak terlalu medok.

Keadaan suami hari ini sudah lumayan membaik, nafsu makan sudah mulai kembali, makanya saya buat soto ini, yang kebetulan soto bening adalah favorit dia. Berharap dia bisa makan yang banyak hari ini hehehe...

Sebagai pelengkap, saya buat perkedel juga, resep perkedel bisa klik di sini. Untuk sambal sotonya, kebetulan di kulkas ada sambal soto kudus, masih ada sisa dari sodara yang kebetulan makan di rumah. Saya sebenarnya belum pernah membuat sambal soto, nanti bisa saya googling dulu dan lain kali akan saya buat sendiri.

Perkedel Kentang

Perkedel ini saya buat untuk pelengkap Soto Lamongan yang akan saya buat besok, saya buat hari ini biar besok tidak terlalu repot lagi, kentang yang sudah digoreng cukup tahan disimpan di kulkas dalam wadah tertutup.

Sebenarnya yang pengen makan perkedel ini cuman saya seorang, suami anti banget sama perkedel, padahal kalau kentang rebus cukup dicocol dengan sedikit garam, malah dia doyan banget, aneh tapi nyata bukan?! Itulah uniknya suami tercinta ini, hahaha...

Karena yang makan cuman saya seorang, yah dibikin yang gampang aja, daging cincangnya saya pake kornet sapi aja, jadi tidak perlu repot mencincang dan menumis daging.

Cara Membuat Bawang Goreng

Dulu sebelum harga bawang merah meningkat tajam, saya tidak pernah kesulitan membeli bawang goreng (dasar malas, maunya yang cepat aja, hehehe...). Tapi akhir-akhir ini, harga bawang merah tidak bersahabat, eh ternyata setelah diteliti di pasar banyak penjual yang menjajakan bawang goreng campuran. :(

Dan ternyata benar, setelah saya menonton sebuah acara TV, ternyata pemalsuan bawang goreng memang sedang marak-maraknya. Pada acara TV tersebut (jika saya tidak salah ingat, menayangkan 2 orang pemalsu), pemalsu pertama membuat bawang goreng campurnya benar-benar membuat saya merinding, bayangkan bawang gorengnya dicampur dengan kulit singkong, tidak tanggung-tanggung kulit singkongnya tidak dicuci, sangat jorok. Dan pemalsu kedua, tetap menggunnakan kulit singkong, tapi kali ini lebih bersih karena kulit singkongnya dicuci terlebih dahulu. Dari kedua cara tersebut, menurut para ahli sangat berbahaya, bisa beracun, alamak, benar-benar menakutkan.